Biografi Orang Sukses Karena Berwirausaha
a. Pak Tri, Tukang Sapu Yang Sukses Menjadi Pengusaha
"Roda
itu berputar kadang di atas kadang juga di bawah", itulah pepatah yang bukti nyatanya telah terjadi, ketika seseorang berjuang keras melawan nasib dan mengubah nasibnya melalui berwirausaha.
Nama: Tri
Sumono
Tempat, tanggal Lahir : Gunung Kidul 7 Mei 1973
Latar belakang pendidikan : SMA.
Pada tahun 1993 ia nekad merantau ke Kota Jakarta yang hanya berbekal tas
berisi kaos dan ijazah SMA yang baru diperolehnya. Di Jakarta Tri Sumono mulai
mencari pekerjaan apa saja tanpa memilih-milih. Hal ini ia lakukan untuk bertahan
hidup. Pekerjaan pertama yang ia dapat adalah menjadi buruh bangunan
di Ciledug – Jakarta Selatan. Selang beberapa bulan ia akhirnya dapat tawaran
untuk jadi tukang sapu di sebuah kantor di Palmerah – Jakarta Barat. Tawaran untuk jadi tukang
sapu langsung diambilnya, dengan anggapan bahwa menjadi tukang sapu akan lebih mudah
dibanding jadi kuli bangunan. Dari tukang sapu kemudian diangkat menjadi office
boy karena kinerjanya
yang sangat baik. Dari office boy, ia kembali mendapat tawaran menjadi tenaga
pemasar hingga karirnya menajak sampai menjadi penanggung jawab gudang.
Selama
bekerja di kantor, Tri Sumono juga coba-coba mencari penghasilan tambahan. Pada
saat libur kantor ia berjualan pernak pernik aksesori seperti jepit rambut,
kalung dan lain-lain di Stadion Gelora Bung Karno. Usahanya ini ia tekuni selama 4 tahun dengan
modal 100 ribu rupiah. Dari pengalaman jualan ini kemudian
ia berpikir, bahwa usaha sendiri ternyata lebih menjanjikan daripada jadi
karyawan dengan gaji pas-pasan. Pada tahun 1997 ia memutuskan untuk
resain dari pekerjaan kantor dan menekuni
jualan aksesorisnya hingga memiliki kios di Mall Graha Cijantung.
Tahun
1999, ia membeli rumah di Perumahan Pondok Ungu Bekasi Utara hasil dari
penjualan kios di Mall Graha Cijantung karena ditawar orang dengan harga mahal.
Di tempat baru inilah, perjalanan bisnis Pak Tri dimulai. Saat itu, ia membuka toko
sembako. Menurutnya bisnis ini lumayan menjanjikan karena ke depan, Perumahan
Pondok Ungu tempatnya bermukim bakal berkembang dan menjadi ramai. Pada saat itu Pondok Ungu
masih terbilang sepi. Demi meramaikan kawasan tempatnya tinggal, ia membangun
10 rumah kontrakan yang di pasarkan dengan harga miring. Rumah kontrakan ini
kebanyakan disewa oleh pedagang keliling, seperti penjual bakso,dan gorengan. Dengan
kecerdasan Pak Tri, selain mendapat hasil dari rumah kontrakan, para pedagang itu juga
meramaikan toko sembako miliknya. Melihat toko sembako Pak Tri mulai ramai, banyak
warga di luar tempat tinggalnya mulai mengenal tokonya.
Seiring
waktu berjalan, naluri usahanya semakin berkembang. Pada tahun 2006, Pak Tri mulai tertarik dengan
bisnis pembuatan sari kelapa. Dari beberapa kabar yang diperolehnya diketahui
bahwa untuk membuat sari kelapa adalah proses dari fermentasi air kelapa murni
dengan bantuan bakteri Acetobacter xylium. Tapi Pak Tri tidak patah semangat,
ia terus belajar bagaimana untuk menghasilkan sari kelapa yang baik dan
berkualitas standar yang ditetapkan perusahaan. Seorang dosen di IPB ditemuinya
dengan maksud untuk belajar fermentasi. Sang dosen awalnya enggan mengajari
mengingat Pak Tri
yang hanya lulusan SMA pasti akan kesulitan menerima penjelasannya.
Keseriusan
Pak
Tri untuk
belajar dan kecerdikannya, Pak dosen pun akhirnya mau mengajarinya selama dua
bulan. Setelah banyak mendapatkan ilmu, Pak Tri pun memulai kembali produksi sari kelapanya. Setelah produk sari
kelapanya lumayan memuaskan, ia langsung memproduksi 10.000 nampan dan bisa
lolos ke perusahaan. Produksi pertamanya ini senilai Rp 70 juta. Sekarang
terbalik, beberapa perusahaan antri mengambil olahan sari kelapanya. Sejak saat itulah
perjalanan bisnis Pak Tri Sumono yang hanya
lulusan SMA terus
maju dan berkembang dengan kegigihannya.
Melalui
Perusahaannya CV 3 Jaya, Pak Tri Sumono mengelola banyak cabang usaha, antara lain,
produksi kopi jahe sachet merek Hootri, toko sembako, peternakan burung, serta
pertanian padi dan jahe. Bisnis lainnya, penyediaan jasa pengadaan alat tulis
kantor (ATK) ke berbagai perusahaan, serta menjadi franchise produk Ice Cream
Campina.
b. Riezka Rahmatiana – Pengusaha Muda Pemilik dan Pendiri 100 Gerai Es Pisang Ijo
Nama pengusaha yang ulet Riezka Rahmatiana, lahir diLombok berusia 26
tahun. Di usia yang masih muda bisnisnya sudah bercabang keseluruh Indonesia.
Melalui Justmine Pisang Ijo yang ditekuninya sejak 2007, ia telah memiliki 100
outlet yang telah tersebar di seluruh Indonesia dengan omset 300 juta. Sukses yang
membutuhkan perjuangan. Kerasnya tekad membawanya dari jatuh bangun bisnis yang
pernah ditekuninya. Mulai dari usaha pulsa, laundry hingga warung makan adalah sekilas
cerita pahit kegagalannya sebelum meraih kesuksesan. Baru di pertengahan tahun
2007, jalan sukses itu mulai dirasakannya. Diawali dengan mendatangi restoran
yang menjual es pisang ijo, ternyata rasaya enak sekali, disinilah terbelesit
keinginan untuk membuka bisnis jual es pisang ijo dan mulai belajar mencari
resepnya diinternet.
Membuka Es Pisang Ijo
Ternyata tak semudah yang dibayangkan Riezka. Membuat es pisang ijo yang berkualitas
membutuhkan kepiawaian dan talenta yang tinggi. Ia butuh waktu berbulan-bulan
untuk mempelajarinya setelah mengalami banyak trial and eror. Setelah uji coba
yang dilakukan, akhirnya Riezka
menemukan resep yang sesuai dan langsung jualan dengan menggunakan sebuah
etalase dipinggir jalan. Lagi-lagi usahanya mendapat tantangan. Betapa tidak dalam sehari hanya ada
lima porsi yang terjual dengan untung sekitar 5000 rupiah. Tapi Riezka pantang
menyerah, dengan modal seadanya yaitu 2 juta Riezka terus berjuang agar minuman
yang dibuat laris manis. Ketekunan Riezka pun berbuah manis, perlahan bisnisnya
mulai dikenal banyak orang. Omsetnya pun naik, dan diakhir pekan bisa meraup
untung 1 juta rupiah.
Beberapa terobosan mulai dilakukan, bermula dari pengurusan izin usaha,
bisnisnya pun makin berkibar dibawah nama bisnis CV Ezka Giga Pratama dengan
produk Justmine Pisang Ijo. Kini setelah 3 tahun berlalu, ia mampu memasarkan
produknya hingga ke berbagai pelosok nusantara seperti Jabodetabek, Semarang,
Surabaya, Sulawesi, Purbalingga, Purwokerto, dan kota lainnya dengan jumlah 100
outlet beromset 300 jutaan per bulan. Berbagai penghargaan ia raih seperti
Wirausaha Muda Mandiri 2008, UKM Terbaik Spirit Entrepreneur, Setia Adhikarya
Mahasiswa, Pemuda Berprestasi 2010.
c.Pengusaha Muda Sukses, Saptuari Sugiharto Sang Juragan Kedai Digital
Saptuari Sugiharto lahir 8 September 1979, mulai berbisnis
kecil-kecilan sejak kuliah di Jurusan Geografi Universitas Gadjah Mada. Tahun
2014, ia terpilih sebagai runner-up Wirausahawan Muda Mandiri 2007. Sejak masuk
kampus UGM pada 1998, Saptuari ingin memiliki usaha sendiri. Ketika masih kuliah beberapa usaha dijalaninya, mulai dari menjadi penjaga koperasi
mahasiswa, penjual ayam kampung, penjual stiker, hingga sales dari agen kartu
Halo Telkomsel.![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJRyHYN6XdcFrpkx9UCgpKbw40IaPhqwIl0a9kd8cZe57lDG9x7jVyA7V-CNnl_qW9ta_eQ4ipCdMJCUPAqzWpE0wzzfi4YPbKB2V6sYo7GMmPqN3Wr0rlYESDURU8zbosaRpFgQ8vOHO8/s320/saptuari.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJRyHYN6XdcFrpkx9UCgpKbw40IaPhqwIl0a9kd8cZe57lDG9x7jVyA7V-CNnl_qW9ta_eQ4ipCdMJCUPAqzWpE0wzzfi4YPbKB2V6sYo7GMmPqN3Wr0rlYESDURU8zbosaRpFgQ8vOHO8/s320/saptuari.jpg)
Tahun 2004, ketika bekerja sebagai event organizer di sebuah perusahaan di
Yogyakarta, mantan staf marketing Radio Swaragama FM ini terperanjat melihat
antusiasme penonton berebut merchandise berlogo atau bergambar para selebriti. Bermula dari rasa heran atas sikap penonton terseut, pada tahun 2005 Saptuari
mengambil langkah mendirikan Kedai Digital. Perusahaan yang bertujuan
memproduksi barang-barang cendera mata seperti mug, t-shirt, pin, gantungan
kunci, mouse pad, foto dan poster keramik, serta banner dengan hiasan hasil
print digital. Waktu itu, ia bermodalkan uang sebanyak Rp28 juta;
hasil dari tabungan, menjual motor, dan menggadaikan rumah keluarga. Butuh
waktu enam bulan bagi lelaki kelahiran Yogyakarta itu untuk memulai kegiatan
Kedai Digital. Terlebih dahulu, ia mesti mencari mesin digital printing. Ia
mendapatkannya (buatan China) di Bandung.
Ia juga mencari tahu sumber-sumber bahan
baku. Kemudian, ia harus mempersiapkan tempat usaha, menyusun konsep produk,
dan merekrut para staf. Semuanya dilakukan sendirian. Bisnisnya berjalan pelan
tapi pasti. Ketika usahanya mulai stabil, Saptuari memberanikan diri merekrut
desainer dari kampus-kampus seni yang memang tersedia cukup banyak di
Yogyakarta.
Target pasar Kedai
Digital adalah para mahasiswa. Karenanya, menurut Saptuari, perusahaannya tak
boleh main-main soal kualitas. Karena itu, ia mesti menggunakan desainer yang
memiliki latar belakang pendidikan formal. Pada tahun pertama, Kedai Digital
telah berhasil meraih penjualan sebesar Rp400 juta. Tahun berikutnya, perolehan bisnis melesat menjadi
Rp900 juta. Seiring dengan pertambahan outlet, revenue pada 2007 menembus angka
Rp1,5 miliar. Hingga akhir tahun silam, Kedai Digital telah memiliki delapan
gerai di Yogyakarta. Salah satunya adalah Kedai Supply yang menyediakan bahan
baku untuk kebutuhan produksi di seluruh outlet lainnya.
Untuk penilaian dari sisi bisnis, Saptuari mendapat
nilai lebih karena bukan berasal dari keluarga pengusaha. Pendidikannya pun tak
terkait dengan ilmu ekonomi. Saptuari mengajak para pegawainya yang
berperilaku baik untuk ikut memiliki saham di outlet-outlet Kedai Digital. Kini, telah empat kedai yang sahamnya ikut dimiliki
para pekerja. “Saya tak mau mereka terus-terusan hanya menjadi pekerja. Mereka
juga harus menjadi owner,” katanya. Semangat wirausaha telah ikut
disebarluaskan
d. Ligwina Poerwo Hananto, Sukses Dibidang Financial Planner
Mendirikan Quantum Magna Financial, tanggal 29 September 2003 adalah hari penting bagi Ligwina Poerwo Hananto. Hari itu adalah titik tonggak karirnya dibidang perencana keuangan atau financial planner. Wina memulai dengan menawarkan jasa perencanaan keuangan melalui sms pada teman-temannya. Ada
100 nomor yang ia kirimi pesan pendek. “Dari 100 sms yang balas empat,”
katanya. Klien pertama itu adalah Arief Winarto, pemain bass ten 2 five. Sejak
itulah Wina mulai terjun sebagai financial planner. Pengalaman pertama ini
mengajarkan pada Wina bahwa kepercayaan adalah hal terpenting dalam bisnis
jasa. Selanjtnya, ia mendapat klien baru yakni Dondi Handito yaitu suaminya
sendiri. Setelah itu ia mendapati kenyataan bahwa membuat orang percaya
tidaklah mudah. Klien baru sulit di dapat. Wina tak patah semangat, ia terus berusaha meyakinkan orang meski hasilnya
tak memuaskan.
Sejak 2003-2005 kliennya hanya
enam orang, pada 2006 kliennya bertambah menjadi 13 orang. Tiga tahun bisnis
berjalan belum juga ada tanda-tanda keberhasilan. Ia pun melakukan evaluasi
diri, Wina menyadari agar jasanya banyak dikenal orang dirinya harus terus berpromosi.
Pada Juni 2006 ia mengisi acara di stasiun radio Hard Rock FM tentang
perencanaan keuangan, sambil mempromosikan usahanya lewat Quantum Magna
Financial. Saat itu status usahanya belum berbadan hukum.
Ligwina siaran di radio
Dari bulan ke bulan pendengar Hard
Rock mulai menyukai acaranya. Gaya Wina yang ceplas-ceplos dan jujur ketika
menilai sebuah produk investasi membuat pendengarnya yakin atas kemampuannya.
Bisnisnya pun mulai menunjukkan cahaya terang. Kliennya makin banyak. Wina
kemudian menjadikan status Quantum Magna Financial sebagai bentuk PT pada September
2006. Ia menjadi CEO di perusahaan itu. Kini ia menikmati jerih payahnya. Dari
kantornya yang terletak di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, ibu dua anak ini
yaitu Muhammad Azra Hananto dan Nadir Aisha Hananto itu mengendalikan
bisnisnya. Quantum Magna Financial kini memiliki sekitar 350 klien, 40 orang
ditangani Wina langsung dan sisanya ditangani anak buahnya. Klien Quantum rata-rata pegawai
kelas menengah dengann gaji diatas 10 juta. Kini Wina mempekerjakan 27 pegawai,
mulai financial planner, customer relation officer dan staf.
Biografi Orang Sukses Karena Bekerja
|
a. Hardy Ho, Brand Manager Muda yang Sukses
Never STOP to WALK. Quote yang menjadi salah satu prinsip Hardy Ho, Brand
Manager di PT. Mayora Indah Tbk. “Jangan pernah berhenti melangkah dan
berpuas diri, dalam arti improvement harus terus dilakukan dari personal diri
kita sendiri mulai dari skill, knowledge, attitude, creativity, experience dan expertise.
Karena saat ini perubahan sangat cepat terjadi, bahkan dalam waktu yang lebih
singkat lagi. Hardy adalah salah seorang
alumni dari Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi (FIABIKOM)
yang berhasil menggapai sukses di usia muda. Hardy mengatakan
bahwa kesuksesannya sebagai Brand Manager juga sangat didukung oleh
pendidikan yang ia dapatkan di FIABIKOM, yaitu kurikulum bersifat “generalist” yang membuat
dirinya dapat menguasai satu atau dua bidang sekaligus. Menurutnya, FIABIKOM
juga telah mengajarkan banyak hal seperti solidaritas, leadership, problem
solving, decision making, dan berbagai soft skill lain yang akhirnya menjadikan
dirinya seperti saat ini.
Awal Karier dan Prestasi
Hardy adalah pribadi yang dikenal suka menolong dan rendah hati ini mulai merintis
kariernya sebagai Management Trainee di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. pada
tahun 2009. Salah satu fakta yang membuat Hardy semakin dinilai
‘berkualitas’, ia menyelesaikan Management Development Program (MDP/MT) dalam waktu 9 bulan
dimana peserta lain harus menempuh waktu rata-rata 2 tahun untuk menyelesaikan
program tersebut. Setelah menyelesaikan program pelatihannya, ia diangkat
sebagai seorang marketing professional di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. sebagai Assistant Brand Manager Indomie. Hardy yang
memiliki pribadi tidak bisa tinggal diam, ternyata menjadi salah seorang yang ikut serta dalam
proses melahirkan kampanye Indomie “Ini Ceritaku,
Apa Ceritamu?” yang berlangsung
pada tahun 2011 serta Brand Activation Indomie Jingle
Dare 2011 “Sing Your Story” – sebuah event
berskala nasional yang sangat bergengsi dalam industry consumer goods.
Kedua strategi pemasaran ini terbukti sukses dan mempertahankan dan meningkatkan
brand Indomie sebagai ‘Raja Pasar Mie Instant’.
Pada tahun 2011, Hardy mendapat tawaran dari Wismilak Group
Company. Sebagai seseorang yang mencintai tantangan dan tidak pernah ingin
hanya berada di comfort zone, ia menerima tawaran tersebut sebagai Senior
Brand Manager di Wismilak. Industri tersebut sangat kompleks dan unik,
karena itulah ia ingin mencoba untuk lebih banyak melihat segala sesuatu dengan
mempertimbangkan multi aspek dan point of view.
Dalam kurun waktu karier professionalnya di Wismilak, pada tahun 2012 Hardy
ikut serta berkontribusi sebagai Senior Brand Manager - kategori SKT (Sigaret
Kretek Tangan) dalam mengantarkan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk. menjadi Public
Company, dimana sebelumnya Wismilak merupakan Private Company. Menurutnya,
pengalaman tersebut adalah salah satu hal yang paling berkesan selama ia
berkarier sebagai seorang Professional. Hingga akhirnya pada tahun 2013, Hardy
memutuskan untuk bergabung di PT. Mayora Indah Tbk. (Coffe Division).
Ketika ditanya “Bagaimana menjadi Brand Manager yang sukses?” ia
langsung menuturkan prinsip “Brand Manager is Like
a Parent for the Brand”. Suatu brand adalah
seperti layaknya ‘manusia’ yang memiliki fisik dan jiwa, dan peran seorang Brand Manager
adalah sebagai orang tua yang dipercaya untuk membesarkan ‘anak’ tersebut.
Sebagai orang tua, tugas utamanya tentu memahami dengan dalam mengenai seluruh
aspek dalam brand tersebut, meliputi : brand mission, brand vision, brand
values & philosophy, brand architecture, brand essence (soul of the
brand), brand identity, brand personality, dan seluruh asset
yang dimiliki brand tersebut. Prinsip inilah yang membuat Hardy sebagai seorang Brand Manager
mampu mempertimbangkan segala macam strategi dengan tujuan meningkatkan
performance dari suatu brand.
b. Meity Robot, Sekretaris Sukses diPANAM
Bekerja dijalaninya sejak lulus sekolah menengah. Mulai dari perusahaan minyak asing, airlines asing sampai biro perjalanan wisata dirambahnya selama lebih 42 tahun. Pariwisata kini menjadi titik fokusnya. Tahun 1962 itu, ia mendapat tawaran di dua maskapai asing, dari Jepang dan Amerika Serikat. Meity menentukan pilihan, bekerja di maskapai penerbangan AS, PANAM. Alasannya, Karena sebagai perempuan ia saya tidak akan 'dianggap' lebih kalau bekerja di perusahaan Jepang. Sedangkan di perusahaan AS, kesempatan untuk maju lebih banyak.
Di PANAM ia memperoleh banyak kesempatan belajar. Ia juga mengunjungi negara-negara lain menggunakan armadanya dengan tiket hanya 5-10 persen. Tahun 1965, tanggal 5 Juni , ia menikah dengan Robby Simon Robot, orang Manado yang pegawai Pertamina. Di PANAM ia mengawali karirnya sebagai sekretaris direksi. Kursus-kursus berbagai bidang kesekretariatan, bahkan bidang lain, seperti reservasi, ticketing, penjualan, kargo, sampai manajemen ia peroleh. Kursus jangka pendek yang umumnya diberikan dua kali setahun itu dilaksanakan di Hong Kong, London, Honolulu, Los Angeles dan New York. Tahun 1972 Meity jadi seorang manajer. Dalam 10 tahun itu, ia berkembang sangat baik , dari seorang sekretaris, supervisor sampai manajer.............
c. Wanita Indonesiaa Sukses diDunia Politik, Valina Singka Subekti
Nama : Valina Singka Subekti
Lahir : Singkawang, 6 Maret 1961
Agama: Islam
Pendidikan:
- Sarjana Ilmu Politik FISIP UI, (1985)
- Magister Sains Ilmu Politik Fakultas Pasca Sarjana UI, (1996)
- Peserta Program Doktor Ilmu Politik UI
Menjelang pemilu 1999, Valina memandu acara talk show 'Wacana Pemilu' Stasiun ANteve yang merupakan program Universitas Indonesia untuk melakukan pendidikan politik masyarakat. Sampai saat ini ia masih menyempatkan diri menjadi pembicara di berbagai acara diskusi dan seminar, serta menulis di berbagai media massa. Sesuai dengan minatnya dalam berorganisasi Valina juga aktif di organisasi kemasyarakatan Wanita Syarikat Islam, yang mengantarkannya menjadi anggota MPR RI tahun 1999.
Valina mendapat penghargaan dari Fraksi Utusan Golongan ketika terpilih menjadi anggota Panitia Ad Hoc I Badan Pekerja MPR RI karena melalui media itu dapat memberi kontrobusi pikiran sesuai bidang ilmu yang ditekuninya dalam mengamandemenkan UUD 1945. Dengan berbagai kesibukan yang menyita waktunya itu, meskipun berat, Valina tetap berusaha menjaga keseimbangan perannya sebagai ibu dari tiga orang anak yang menjelang remaja. Valina mendapat kehormatan lagi ketika Komisi II DPR RI melalui fit and proper test memilihnya menjadi salah satu dari 11 anggota KPU yang baru. Dan karena itu ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari keanggotaannya di MPR RI agar bisa lebih berkonsentrasi di KPU.Deskripsi
Deskripsi
Membandingankan
karakter yang dimiliki oleh masing-masing orang yang ada diprofile menurut saya. Karakter Pak Hardy: kerja cepat, cerdas,
rasa ingin tahu besar, aktif, kreatif, tanggap, bijaksana, intelektual tinggi.,
suka tantangan. Karakter Ibu Meity : cerdas, pengambilan keputusan yang akurat dan cepat, mampu mengendalikan kesempatan yang ada, kerja keras. Karakter Ibu Valina : tegas, aktif, tidak pernah ragu, percaya diri, berani, tanggap, bijaksana. Karakter Ibu Wina : penurut, rendah hati, tak
patah semangat, percaya diri, jujur, ceplas-ceplos, teguh, pandai mengatur
waktu. Karakter Pak Tri : pantang menyerah, tidak
pilih-pilih pekerjaan, rajin, ulet, semangat, kreatif, memiliki pemikiran yang
luas, cerdik, berani mencoba hal baru, percaya diri, gigih. Karakter Riezka
Rahmatiana : pantang menyerah, pekerja keras, ulet, tekun, berani mencoba hal
baru, tidak ragu. Karakter Pak Saptuari : ulet, pekerja keras, mampu melihat peluang, ramah, perencanaan yang baik
Karakter antara
profil orang sukses karena bekerja dan orang sukses karena berwirausaha, hampir
memiliki kesamaan karakter yang membedakan adalah dimana lingkungan mereka
melakukan aktifitasnya yang memepengaruhi dan mengharuskan mereka untuk
menempatkan, mengembangkan karakternya masing-masing. Seorang wirausaha harus
bekerja keras, demi meraih keuntungan dari apa yang dijualnya. Wirausaha juga
harus kreatif, berulang kali melakukan percobaan akan barang-barangnya usaha
agar menciptakan barang yang berkualitas dan harus meperhitungkan pasar jual
mereka. Peluang yang dilihat mampu memeberikan sebuah keuntungan, ketika kita
mampu mengisinya. Ketika peluang yang ada sudah dimanfaatkan, tinggal bagaimana
kita mendorong diri untuk percaya diri melakukannya.
Jika dibanding
dengan para pekerja seperti Pak Hardy yang diutamakan adalah kecerdasan,
pendidikan yang berkualitas untuk melakukan pekerjaannya, tidak sembarangan orang
dapat memposisikan dipekerjaan Pak Hardy. Kecepatan, kreatif, aktif dan
bijaksana dalam bekerja juga
mempengaruhi diri kita untuk naik kejabatan yang lebih tinggi. Jika tidak memiliki sikap seperti diatas maka
kita perlu menunggu waktu yang lama, atau mungkin tidak bisa naik jabatan.
Kemungkinan besar yang akan teradi adalah posisi tersebut akan digantikan oleh
yang lebih mudah dan lebih berkualitas dibanding orang yang tidak memiliki
sikap tersebut. Lain halnya, ketika kita jadi pengusaha kita adalah pemilik
sekaligus pengelolah yang berbeda pengolahan dari seorang pekerja disuatu
perusahaan. Pengusaha dapat menjadi pertama dalam memimpin usahanya, hanya
perlu usaha keras memeprtahankan usahanya di masyarakat. Kecepetan dalam
bekerja tidak terlalu dibutuhkan, yang dibutuhkan adalah ketekunan, keseriusan
dan sabar untuk pengembangan usahanya, kreatif sama-sama dibutuhkan di orang
pekerja maupun dipengusaha demi daya saing dilingkungan sekitar.
Dari karakter
orang-orang diatas yang ingin saya
miliki adalah dari sisi kedua nya antara pengusaha dan pekerja, dimana penggabungan nya mampu memberikan hasil
yang terbaik. Ingin mengerjakan sesuatu tanpa ragu, jeli dalam melihat peluang,
pekerja keras, aktif, memiliki percaya diri, ramah, rajin, tanggap, cerdas,
memilki perencanaan yang baik dan bijaksana. Karakter yang saya miliki saat ini
hanya sebagian kecil dari apa yang dimiliki orang-orang diatas. Misalnya
percaya diri, aktif, ceplas-ceplos
bicara, rasa ingin tahu besar, semangat.
Karakter yang saya miliki diatas kadang terhalang oleh rasa malas dan
takut untuk mencobanya. Perlu pengembangan diri, membuang rasa males dan perlu
banyaknya pengalaman hidup dimasyarakat agar kedepannya mampu memeberikan hasil
yang baik, pekerjaan yang baik dan berani lagi untuk melakukan hal positif,
selain itu mampu juga memanfaatkan waktu untuk saat ini.
Refrensi
Ciputra Uceo. 2013.
Kisah Seorang Tukang Sapu Yang Sukses Menjadi Pengusaha. http://www.ciputra-uceo.net/blog/2013/11/11/kisah-seorang-tukang-sapu-yang-sukses-menjadi-pengusaha.html
Diakses pada tanggal 22 September 2015 pukul 15.18 WIB.
Anonim. 2013.
Biografi Ligwina Poerwo Hananto. http://biografi-orang-sukses
dunia.blogspot.co.id/2013/10/biografi-ligwina-poerwo-hananto-tak.html Diakses pada tanggal 24 September 2015 pukul
19.51 WIB.
Anonim. 2013. Biografi
Riezka Rahmatiana Pengusaha. http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/10/biografi-riezka-rahmatiana-pengusaha.html
Diakses pada tanggal 24 September 2015 bpukul 20.01 WIB
Atmajaya.
Profil Alumni Fakultas, Hardy Ho Brand Manager Muda Yang Sukses. http://www.atmajaya.ac.id/web/KontenFakultas.aspx?gid=profil-alumni-fakultas&cid=hardy-ho-brand-manager-muda-yang-sukses&ou=fiabikom.
Diakses pada tanggal 25 September 2015 pukul 18.47 WIB.
Anonim. Wikipedia,
Saptuari Sugiharto. https://id.wikipedia.org/wiki/Saptuari_Sugiharto.
diakses pada tanggal 25 September 2014 pukul 19.57 WIB.
Anonim. 2006. Profil Wanita Karir Valina Singka. http://imagebintaro.blogspot.co.id/2006/08/profil-wanita-karir-valina-singka.html. Diakses pada tanggal 26 September 2015 pukul 18.59 WIB
Anonim. 2006. Profil Wanita Sukses Meity Robot. http://imagebintaro.blogspot.co.id/2006/08/profil-wanita-sukses-meity-robot.html. Diakses pada tanggal 26 September 2015 pukul 19.00 WIB
Refrensi
Anonim. 2006. Profil Wanita Karir Valina Singka. http://imagebintaro.blogspot.co.id/2006/08/profil-wanita-karir-valina-singka.html. Diakses pada tanggal 26 September 2015 pukul 18.59 WIB
Anonim. 2006. Profil Wanita Sukses Meity Robot. http://imagebintaro.blogspot.co.id/2006/08/profil-wanita-sukses-meity-robot.html. Diakses pada tanggal 26 September 2015 pukul 19.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar